Friday, 15 July 2016

Bisnis Plan Ternak Sapi



TUGAS MANDIRI
BISNIS PLAN
PENGEMUKAN SAPI
“PUTRA GEMBALA “















BAB I
Deskripsi Usaha
Nama Usaha                : Putra Gembala
Alamat                        : DK. Gambiran RT 07/03 Desa Peganjaran Bae Kudus
Nama Pimpinan           : M.Syukron Hamdani
No Hp                                     : 085777610527
            Usaha yang akan di dirikan ini adalah usaha pengemukan sapi, usaha ini berbentuk kelompok, dan modal yang di gunakan adalah modal bersama.
Alasan pemilihan untuk usaha peternakan sapi :
.
-          Pemenuhan kebutuhan daging sapi yang belum maksimal
            Saat ini pemenuhan akan kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini disebabkan karena sapi-sapi yang terdapat di Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dapat dilihat dari kondisi sapi lokal di Indonesia yang memiliki kondisi fisik yang lebih kecil dibandingkan sapi-sapi yang terdapat di negara lain, seperti sapi Limosin. Kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan karena daging sapi merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh masyarakat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani hal tersebut,seperti melakukan impor sapi jenis Limosin, Brahman dan Simentil. Akan tetapi usaha tersebut belum memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia.
-          Ketergantungan akan daging sapi impor
Salah satu usaha yang selalu dilakukan pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging sapi adalah dengan mengimpor sapi yang memiliki kondisi fisik lebih besar dibandingkan sapi lokal sehingga kebutuhan daging sapi di Indonesia dapat terpenuhi. Menurut kami usaha yang telah dilakukan pemerintah sudah baik, namun belum bisa maksimal. Ketika kondisi seperti ini terjadi, maka kebutuhan daging sapi di Indonesia yang tinggi tidak dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengembangbiakan sapi-sapi jenis impor itu didalam negeri. Akan tetapi untuk mengembangbiakannya sendiri iklim Indonesia tidak mendukung, serta untuk mengembangkan sapi-sapi yang dapat menghasilkan daging banyak diperlukan berbagai cara, seperti dengan memperhatikan pakan yang diberikan supaya dapat mempercepat proses penggemukan sapi impor itu sendiri.
-          Persaingan yang masih sedikit
Usaha budidaya sapi saat ini sudah berkembang di seluruh kota Indonesia, namun banyak di antara mereka masih menggunakan budidaya tradisional, sedangkan untuk mengembangbiakan sapi dengan cara modern yang tergolong sedikit. Maka dari itu kelompok kami melihat peluang yang besar dalam usaha ternak ini. Dengan mengusung prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) kami ingin menjadi salah satu pendorong budidaya dengan cara modern dan menjadi motivasi atas munculnya pengusaha-pengusaha lain.
            Sapi ternak yang kami jual adalah peranakan sapi impor yaitu sapi Brahman, Limosin dan Simental yang dikelola dengan cara modern. Peternakan Putra Gembala  menggunakan kelaykan teknik K-3 ( Kuantitas, Kualitas, Kesehatan), perkandangan dan pakan. Kualitas sapi di peternakan ini memiliki kualitas daging yang baik karena pakan yang diberikan merupakan pakan dalam bentuk kering, vitamin tambahan dari produk NASA, jerami yang telah di fermentasi serta konsentrat yang telah teruji dan singkong sebagai tambahan karbohidrat untuk ternak sapi sehingga daging yang dihasilkan mengandung sedikit lemak. Kesehatan di perternakan sapi ini tergaja dikarenakan dari segi kandang memiliki ukuran 2.5m x 1.5m. Tipe ini dapat membantu membersihkan kandang secara keseluruhan dan memacu pertumbuhannya lebih besar, sehingga produksi daging tidak hilang karena sapi banyak gerak.

BAB II
Analisis Lingkungan Bisnis
v  Lingkungan Ekonomi
            Pada saat ini kebutuhan daging di pasaran Indonesia masih besar sekali peluangnya karena masyarakat membutuhkan daging, namun persediaan daging belum mencukupi. Peternak sapi saat ini masih memakai sistem peternakan tradisional yang menggunakan pakan 100% rumput yang berakibat perkembangan berat sapi sangat lambat. Dengan peluang pasar yang besar kami beralasan membuat peternakan dengan sistem modern yang membuat pertumbuhan berat daging sapi cepat dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging masyarat.
v  Lingkungan Industri
            Usaha yang mengembangbiakan sapi dengan sistem modern masih tergolong sedikit pesaingnya. Meskipun demikian kami berusaha membuat usaha peternakan kami memiliki kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh peternakan lain seperti dalam aspek pangan, kandang dan pengelolaan limbah kotoran sapi. 
v  Lingkungan Global
Melihat kebutuhan daging sapi dalam negeri yang masih defisit dan kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri yang terus meningkat maka ini menjadi peluang bagi kami untuk lebih mengembangkan bisnis ternak ini.
BAB III
Analisis Pasar
a.      Segmentasi Pasar
 Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan lain lain. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar sapi bakalan di daerah kudus dan sekitarnya dan sapi siap potong untuk rumah potong hewan di kudus dan di kota – kota besar yang potensial.

b.      Target Pasar
Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Ternak sapi secara periodik memiliki permintaan yang tinggi yaitu menjelang Hari Raya Kurban. Selain itu ternak sapi juga dapat dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi daging harian.
Target pemasaran sapi bakalan penggemukan adalah pasar ternak yang ada di daerah kudus dan sekitarnya dan perusahaan feedlot sapi potong berskala besar yang akan kami ajak untuk bekerja sama.
Untuk sapi siap potong, targetnya adalah beberapa rumah potong hewan yang ada di sekitar kudus dan di kota – kota besar yang potensial.

c.       Posisi produk
            Peternakan Putra Gembala menggunakan kelaykan teknik K-3 ( Kuantitas, Kualitas, Kesehatan), perkandangan dan pakan. Dengan menggunakan teknik tersebut peternakan sapi dapat menghasilkan sapi yang relatif kebal terhadap penyakit dan daging yang di hasilkan lebih berkualitas, sehingga sapi dari peternakan kami berani bersaing dengan sapi dari peternakan lain dan harga yang kami tawarkan juga relative sama dengan peternakan yang lain.
d.      Price
            Harga yang ditawarkan untuk penjualan sapi ini yaitu 40.000/kg dengan kondisi sapi yang masih hidup.
e.       Promotion
            Dalam melakukan kegiatan promosi, ada beberapa cara dan strategi yang dilakukan untuk mempromosikan dan memasarkan agar dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
1.      Social Networking
            Berkembangnya jaringan internet saat ini memberi kemudahan untuk mempromosikan produk kami. Kami memanfaatkan Social Networking seperti blog, twitter dan facebook. Disini kami mempunyai admin-admin yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan dari calon pembeli.
2.      Dari mulut ke mulut
            Dengan banyak bersosialisasi dengan orang – orang semisal ketika di pasar hewan atau ketika ngopi dan ngobrol.
3.      Iklan (pamflet, banner dan spanduk)
f.       Distribusi
            Penjualan pertanakan Putra Gembala dilaksanakan dengan pelanggan memesan dan datang ke peternakan sapi ini. Pelangan peternakan sapi biasanya dari perusahaan sapi potong dan pelanggan langsung. Promosi yang digunakan peternakan Putra Gembala dengan mempunyai blog, twitter, facebook, iklan, dan penyebaran pamflet tersebar ditempat strategis. Sehinggan pelanggan mendapatkan informasi peternakan Putra Gembala dengan mudah.

BAB IV
Rencana Strategi
            Metode pemasaran yang di gunakan peternakan Putra Gembala adalah dengan melalui media social, dari mulut ke mulut dan memasang pamphlet – pamphlet di tempat yang strategis. Selain itu peternakan ini mengunakan teknik ternak 3 K ( kuantitas, kualitas, kesehatan ) sehingga sapi – sapi bakalan dan daging sapi yang di hasilkan akan sangat berkualitas tinggi dan para pelangan juga akan merasa puas.
      Target pemasaran sapi bakalan penggemukan adalah pasar ternak yang ada di daerah kudus dan sekitarnya dan perusahaan feedlot sapi potong berskala besar yang akan kami ajak untuk bekerja sama. Untuk sapi siap potong, targetnya adalah beberapa rumah potong hewan yang ada di sekitar kudus dan di kota – kota besar yang potensial.
            Penjualan sapi ini dilakukan 3 bulan sekali atau kira – kira satu tahun bisa panen sampai 4 kali penjualan.
BAB V
Rencana Produksi
A.    Peralatan dan Perlengkapan
No
Nama barang
Kuantitas
1
Ember
4 buah
2
Cangkul
2 buah
3
Gerobak
2 buah
4
Tali tambang
100 meter
5
Timbangan sapi
1 buah
6
Mesin pemotong singkong
1 buah
7
Kandang
20 tempat

B.     Pakan Ternak
Proses produksi pakan untuk sapi dalam bulan
No
Nama barang
Kuantitas
1
Singkong
120 kg
2
Kulit kacang
120 kg
3
POC NASA(500cc)
1 botol
4
Ampas tahu
30 botol
5
Jerami fermentasi
¼ truck
6
Konsentrat Sapi
90 kg

BAB VI
Rencana SDM
A.    Struktur Organisasi
adapun usaha ini adalah usaha bersama dan modal yang di gunakan adalah modal bersama maka struktur organisasinya yaitu sebagai berikut :
1.      Syukron hamdani        : ketua usaha Putra Gembala
2.      Anton suharjo                         : bendahara
3.      Ahmad toyyib                         : penanggung jawab kandang


B.     Proses SDM
Pekerja yang kami butuhkan nantinya berjumlah 2 orang dan nantinya akan di tempatkan di kandang, untuk memelihara sapi – sapi kami, persyaratan yang di butuhkan tidak terlalu rumit hanya harus bekerja keras dan mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Untuk masalah gaji kami memberikan upah sebesar rp.600.000 per/bulan.










BAB VII
Rencana Pengeluaran

  A.    Sumber Dana
Usaha yang akan di dirikan ini merupakan usaha yang bersifat kelompok, sehingga modal yang didapatkan berasal dari modal bersama.
Sumber modal
Jumlah
1.      syukron hamdani
2.      noor mazid
3.      abdur rokhim
4.      m. saiq
5.      ahmad toyyib
6.      anton suharjo
7.     darul ismawan
8.      kasturi
9.      sukarwi winoto
Rp 30.000.000,-
Rp  30.000.000,-
Rp  30.000.000,-
Rp  30.000.000,-
Rp  30.000.000.-
Rp  30.000.000.-
Rp  30.000.000.-
Rp  30.000.000.-
Rp  30.000.000.-
TOTAL
Rp 270.000.000,-


Pembelian Sapi
Nama Barang
Jumlah
Berat (kg)
Harga per kg
Harga per Ekor
Jumalah Harga
Sapi
20
200 kg
Rp 40.000,-
Rp 8.000.000,-
Rp 160.000.000,-
TOTAL
Rp 160.000.000,-
Pembuatan kandang
No
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Kandang
20 tempat
Rp 5.000.000,-
Rp 100.000.000,-
TOTAL   
Rp 100.000.000,-




Biaya Tetap
No
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Ember
4 buah
Rp  5.000,-
Rp 20.000,-
2
Cangkul
2 buah
Rp 40.000,-
Rp 80.000,-
3.
Gerobak
2 buah
Rp 70.000,-
Rp 140.000,-
4
Tali tambang
10 meter
Rp 10.000,-
Rp 100.000,-
5
Timbangan Sapi
1 Buah
Rp 500.000,-
Rp 500.000,-
6
Mesin potong singkong
1 buah
Rp 1.500.000,-
Rp 1.500.000,-
7
Gaji karyawan/bln
2 orang
Rp 600.000,-
Rp 1.200.000,-
TOTAL
Rp 3.540.000,-


Biaya Produksi
         Biaya produksi yang di keluarkan dalam 1 bulan untuk 1 Ekor sapi
No
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Satuan
Jumlah Harga
1
Singkong
120 kg
Rp       700,-/ 1 kg
Rp 84.000,-
2
Kulit kacang
120 kg
Rp       500,- / 1 kg
Rp 60.000,-
3
POC NASA
1 Botol
Rp   31.000,- / 500 cc
Rp  31.000,-
4
Ampas Tahu
30 kg
Rp   10.000,- / 1 kg
Rp 30.000,-
5
Jerami fermentasi
1/4 Truck
Rp 500.000,- / 1 truck
Rp 125.000,-
6
Kosentrat sapi
90 kg
Rp     3.000,- / 1 kg
Rp 270.000,-
TOTAL
Rp 600.000,-



BIAYA TOTAL
Biaya total       =  biaya pembelian sapi + biaya kandang sapi + biaya tetap + biaya produksi 
                        = Rp 160.000.000,- + 100.000.000,- + Rp 3.540.000,- + 600.000,-
                        = Rp 264.440.000,-

HPP ( harga pokok pembelian )           = Pembelian sapi
                                                = Rp 160.000.000,-
   Analisis BEP
Kenaikan berat badan sapi dalam satu hari rata-rata naik 1 kg per ekor sapi, sehingga kenaikan dalam sebulan adalah 30 kg. Dalam usaha ini memiliki 20 ekor sapi. Dengan harga Rp 40.000,- / kg , dalam 1 ekor sapi memperolah 30 kg x Rp 40.000,- = Rp 1.200.000,- . Sehingga harga jual per 1 ekor sapi adalah Rp 8.000.000,- + Rp 1.200.000 = Rp 9.200.000
BEP ( break even point)
            BEP dalam Rupiah     = Biaya tetap / ( Kontribusi Margin per ekor : harga per
                                              ekor)
                                                = 16.540.000,- / ( Rp 600.000,- : Rp 9.200.000,- )
                                                = Rp 253.680.000,-

            BEP dalam unit           = Biaya Tetap / ( harga per ekor – biaya variable per
                                                  ekor )                                                            
= 16.540.000 / ( Rp 1.200.000,-  –  Rp 600.000,-) = 28 Ekor

            Jadi, BEP tercapai ketika Penjualan Mencapai 28 ekor atau penjualan mencapai nilai Rp 253.680.000,- . Titik BEP ini bisa bergeser karena terjadi :
1.      Perubahan harga jual per unit
2.      Perubahan biaya variable
3.      Perubahan biaya tetap
4.      Perubahan komposisi sales mix

Perhitungan Hasil Usaha
Penjualan sapi di peternakan ini di lakukan 3 bulan sekali jadi
·         Kenaikan daging perbulan rata – rata 30 kg, harga daging 40 ribu/kg/ hidup, jadi perbulan = Rp. 1.200.00 x 20 ekor sapi x 3 bln = Rp.288.000.000











Putra Gembala
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2013

No
Akun
Debet
Kredit
1
Kas
170.920.000

2
Perlengkapan
100.000.000

3
Peralatan
3.540.000

4
Biaya produksi
120.000.000

5
Biaya beli sapi
160.000.000

6
Biaya tetap
 3.540.000

7
Modal

270.000.000
8
Pendapatan

288.000.000






558.000.000
558.000.000


Putra Gembala
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2013

Pendapatan                                                     Rp. 288.000.000
B. Produksi                 Rp.  120.000.000 
B. Beli Sapi                 Rp.  160.000.000
B. Tetap                      Rp.       3.540.000       +
            Total                Rp.  283.540.000
Laba Bersih                                                     Rp.  4.460.000

Putra Gembala
Laporan Perubagan Modal
Per 31 Desember 2013

Modal awal 1 Jan 2013           Rp. 270.000.000
Laba Bersih                             Rp.   4.460.000 +
Modal akhir 31 Des                Rp. 274.460.000



Putra Gembala
Neraca
Per 31 Desember 2013
 

Aktiva                                                 Passiva




Kas  Rp. 170.920.000                                                             modal akhir Rp.274.460.000
 Peralatan Rp.3.540.000
Perlenkapan  Rp.100.000.000 +                                                         
Rp.274.460.000                                                          Rp.274.460.000

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Komentar