TUGAS MANDIRI
BISNIS
PLAN
PENGEMUKAN
SAPI
“PUTRA
GEMBALA “
BAB I
Deskripsi Usaha
Nama
Usaha :
Putra Gembala
Alamat
:
DK. Gambiran RT 07/03 Desa Peganjaran Bae Kudus
Nama
Pimpinan : M.Syukron Hamdani
No
Hp : 085777610527
Usaha
yang akan di dirikan ini adalah usaha pengemukan sapi, usaha ini berbentuk
kelompok, dan modal yang di gunakan adalah modal bersama.
Alasan
pemilihan untuk usaha peternakan sapi :
.
-
Pemenuhan kebutuhan
daging sapi yang belum maksimal
Saat
ini pemenuhan akan kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sangat kurang. Hal
ini disebabkan karena sapi-sapi yang terdapat di Indonesia belum
mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dapat dilihat dari kondisi sapi lokal
di Indonesia yang memiliki kondisi fisik yang lebih
kecil dibandingkan sapi-sapi yang terdapat di negara lain, seperti
sapi Limosin. Kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan karena
daging sapi merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh masyarakat.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani hal tersebut,seperti
melakukan impor sapi jenis Limosin, Brahman dan Simentil. Akan tetapi
usaha tersebut belum memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia.
-
Ketergantungan akan daging sapi impor
Salah satu usaha yang selalu
dilakukan pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging sapi adalah
dengan mengimpor sapi yang memiliki kondisi fisik lebih besar dibandingkan
sapi lokal sehingga kebutuhan daging sapi di Indonesia dapat terpenuhi.
Menurut kami usaha yang telah dilakukan
pemerintah sudah baik, namun belum bisa maksimal. Ketika kondisi
seperti ini terjadi, maka kebutuhan daging sapi di Indonesia yang tinggi tidak
dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
mengembangbiakan sapi-sapi jenis impor itu didalam negeri. Akan tetapi
untuk mengembangbiakannya sendiri iklim Indonesia tidak mendukung, serta
untuk mengembangkan sapi-sapi yang dapat menghasilkan daging banyak
diperlukan berbagai cara, seperti dengan memperhatikan pakan
yang diberikan supaya dapat mempercepat proses penggemukan sapi
impor itu sendiri.
-
Persaingan yang masih sedikit
Usaha budidaya sapi saat ini sudah
berkembang di seluruh kota Indonesia, namun banyak di antara mereka masih
menggunakan budidaya tradisional, sedangkan untuk mengembangbiakan sapi dengan
cara modern yang tergolong sedikit. Maka dari itu kelompok kami melihat peluang
yang besar dalam usaha ternak ini. Dengan mengusung prinsip K-3 (Kuantitas,
Kualitas dan Kesehatan) kami ingin menjadi salah satu pendorong budidaya dengan
cara modern dan menjadi motivasi atas munculnya pengusaha-pengusaha lain.
Sapi ternak yang kami jual adalah
peranakan sapi impor yaitu sapi Brahman, Limosin dan Simental yang dikelola
dengan cara modern. Peternakan Putra Gembala
menggunakan kelaykan teknik K-3 ( Kuantitas, Kualitas, Kesehatan),
perkandangan dan pakan. Kualitas sapi di peternakan ini memiliki kualitas
daging yang baik karena pakan yang diberikan merupakan pakan dalam bentuk
kering, vitamin tambahan dari produk NASA, jerami yang telah di fermentasi
serta konsentrat yang telah teruji dan singkong sebagai tambahan karbohidrat
untuk ternak sapi sehingga daging yang dihasilkan mengandung sedikit lemak.
Kesehatan di perternakan sapi ini tergaja dikarenakan dari segi kandang
memiliki ukuran 2.5m x 1.5m. Tipe ini dapat membantu membersihkan kandang
secara keseluruhan dan memacu pertumbuhannya lebih besar, sehingga produksi
daging tidak hilang karena sapi banyak gerak.
BAB II
Analisis Lingkungan
Bisnis
v Lingkungan
Ekonomi
Pada saat ini kebutuhan daging di
pasaran Indonesia masih besar sekali peluangnya karena masyarakat membutuhkan
daging, namun persediaan daging belum mencukupi. Peternak sapi saat ini masih
memakai sistem peternakan tradisional yang menggunakan pakan 100% rumput yang
berakibat perkembangan berat sapi sangat lambat. Dengan peluang pasar yang
besar kami beralasan membuat peternakan dengan sistem modern yang membuat
pertumbuhan berat daging sapi cepat dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
daging masyarat.
v Lingkungan Industri
Usaha yang mengembangbiakan sapi
dengan sistem modern masih tergolong sedikit pesaingnya. Meskipun demikian kami
berusaha membuat usaha peternakan kami memiliki kelebihan yang belum tentu
dimiliki oleh peternakan lain seperti dalam aspek pangan, kandang dan
pengelolaan limbah kotoran sapi.
v Lingkungan Global
Melihat kebutuhan daging sapi dalam negeri yang masih
defisit dan kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri yang terus meningkat
maka ini menjadi peluang bagi kami untuk lebih mengembangkan bisnis ternak ini.
BAB III
Analisis
Pasar
a.
Segmentasi Pasar
Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar
merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar yang paling potensial untuk daging
sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan
lain lain. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi
permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak
penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar sapi
bakalan di daerah kudus dan sekitarnya dan sapi siap potong untuk rumah potong
hewan di kudus dan di kota – kota besar yang potensial.
b.
Target Pasar
Peluang peningkatan bisnis ternak
sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Ternak sapi secara periodik
memiliki permintaan yang tinggi yaitu menjelang Hari Raya Kurban. Selain itu
ternak sapi juga dapat dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi daging
harian.
Target pemasaran sapi bakalan
penggemukan adalah pasar ternak yang ada di daerah kudus dan sekitarnya dan perusahaan
feedlot sapi potong berskala besar yang akan kami ajak untuk bekerja sama.
Untuk sapi siap potong, targetnya adalah
beberapa rumah potong hewan yang ada di sekitar kudus dan di kota – kota besar
yang potensial.
c.
Posisi produk
Peternakan Putra Gembala menggunakan
kelaykan teknik K-3 ( Kuantitas, Kualitas, Kesehatan), perkandangan dan pakan.
Dengan menggunakan teknik tersebut peternakan sapi dapat menghasilkan sapi yang
relatif kebal terhadap penyakit dan daging yang di hasilkan lebih berkualitas,
sehingga sapi dari peternakan kami berani bersaing dengan sapi dari peternakan
lain dan harga yang kami tawarkan juga relative sama dengan peternakan yang
lain.
d.
Price
Harga yang ditawarkan untuk
penjualan sapi ini yaitu 40.000/kg dengan kondisi sapi yang masih hidup.
e.
Promotion
Dalam melakukan
kegiatan promosi, ada beberapa cara dan strategi yang dilakukan untuk
mempromosikan dan memasarkan agar dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa
cara :
1. Social Networking
Berkembangnya jaringan internet saat
ini memberi kemudahan untuk mempromosikan produk kami. Kami memanfaatkan Social
Networking seperti blog, twitter dan facebook. Disini kami
mempunyai admin-admin yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan dari calon
pembeli.
2. Dari mulut ke mulut
Dengan banyak bersosialisasi dengan
orang – orang semisal ketika di pasar hewan atau ketika ngopi dan ngobrol.
3. Iklan (pamflet, banner dan spanduk)
f.
Distribusi
Penjualan pertanakan Putra Gembala
dilaksanakan dengan pelanggan memesan dan datang ke peternakan sapi ini.
Pelangan peternakan sapi biasanya dari perusahaan sapi potong dan pelanggan
langsung. Promosi yang digunakan peternakan Putra Gembala dengan mempunyai
blog, twitter, facebook, iklan, dan penyebaran pamflet tersebar ditempat
strategis. Sehinggan pelanggan mendapatkan informasi peternakan Putra Gembala
dengan mudah.
BAB IV
Rencana
Strategi
Metode pemasaran yang di gunakan
peternakan Putra Gembala adalah dengan melalui media social, dari mulut ke
mulut dan memasang pamphlet – pamphlet di tempat yang strategis. Selain itu
peternakan ini mengunakan teknik ternak 3 K ( kuantitas, kualitas, kesehatan )
sehingga sapi – sapi bakalan dan daging sapi yang di hasilkan akan sangat
berkualitas tinggi dan para pelangan juga akan merasa puas.
Target
pemasaran sapi bakalan penggemukan adalah pasar ternak yang ada di daerah kudus
dan sekitarnya dan perusahaan feedlot sapi potong berskala besar yang akan kami
ajak untuk bekerja sama.
Untuk sapi
siap potong, targetnya adalah beberapa rumah potong hewan yang ada di sekitar
kudus dan di kota – kota besar yang potensial.
Penjualan sapi ini dilakukan 3 bulan sekali
atau kira – kira satu tahun bisa panen sampai 4 kali penjualan.
BAB V
Rencana
Produksi
A. Peralatan dan Perlengkapan
No
|
Nama barang
|
Kuantitas
|
1
|
Ember
|
4 buah
|
2
|
Cangkul
|
2 buah
|
3
|
Gerobak
|
2 buah
|
4
|
Tali tambang
|
100 meter
|
5
|
Timbangan sapi
|
1 buah
|
6
|
Mesin pemotong singkong
|
1 buah
|
7
|
Kandang
|
20 tempat
|
B. Pakan Ternak
Proses produksi pakan untuk sapi dalam bulan
No
|
Nama barang
|
Kuantitas
|
1
|
Singkong
|
120 kg
|
2
|
Kulit kacang
|
120 kg
|
3
|
POC NASA(500cc)
|
1 botol
|
4
|
Ampas tahu
|
30 botol
|
5
|
Jerami fermentasi
|
¼ truck
|
6
|
Konsentrat Sapi
|
90 kg
|
BAB VI
Rencana
SDM
A.
Struktur Organisasi
adapun usaha ini adalah usaha bersama dan modal yang di
gunakan adalah modal bersama maka struktur organisasinya yaitu sebagai berikut
:
1. Syukron hamdani : ketua usaha Putra Gembala
2. Anton suharjo : bendahara
3. Ahmad toyyib : penanggung jawab kandang
B.
Proses SDM
Pekerja yang kami butuhkan nantinya berjumlah 2 orang dan
nantinya akan di tempatkan di kandang, untuk memelihara sapi – sapi kami,
persyaratan yang di butuhkan tidak terlalu rumit hanya harus bekerja keras dan
mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Untuk masalah gaji kami
memberikan upah sebesar rp.600.000 per/bulan.
BAB VII
Rencana
Pengeluaran
A.
Sumber Dana
Usaha yang akan di dirikan ini merupakan usaha yang bersifat
kelompok, sehingga modal yang didapatkan berasal dari modal bersama.
Sumber modal
|
Jumlah
|
1. syukron hamdani
2. noor mazid
3. abdur rokhim
4. m. saiq
5. ahmad toyyib
6. anton suharjo
7. darul ismawan
8. kasturi
9. sukarwi winoto
|
Rp 30.000.000,-
Rp 30.000.000,-
Rp 30.000.000,-
Rp 30.000.000,-
Rp 30.000.000.-
Rp 30.000.000.-
Rp 30.000.000.-
Rp 30.000.000.-
Rp 30.000.000.-
|
TOTAL
|
Rp 270.000.000,-
|
Pembelian Sapi
Nama Barang
|
Jumlah
|
Berat (kg)
|
Harga per kg
|
Harga per Ekor
|
Jumalah Harga
|
Sapi
|
20
|
200 kg
|
Rp 40.000,-
|
Rp 8.000.000,-
|
Rp 160.000.000,-
|
TOTAL
|
Rp 160.000.000,-
|
Pembuatan kandang
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Kandang
|
20 tempat
|
Rp 5.000.000,-
|
Rp 100.000.000,-
|
TOTAL
|
Rp 100.000.000,-
|
Biaya Tetap
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Ember
|
4 buah
|
Rp 5.000,-
|
Rp 20.000,-
|
2
|
Cangkul
|
2 buah
|
Rp 40.000,-
|
Rp 80.000,-
|
3.
|
Gerobak
|
2 buah
|
Rp 70.000,-
|
Rp 140.000,-
|
4
|
Tali tambang
|
10 meter
|
Rp 10.000,-
|
Rp 100.000,-
|
5
|
Timbangan Sapi
|
1 Buah
|
Rp 500.000,-
|
Rp 500.000,-
|
6
|
Mesin potong singkong
|
1 buah
|
Rp 1.500.000,-
|
Rp 1.500.000,-
|
7
|
Gaji karyawan/bln
|
2 orang
|
Rp 600.000,-
|
Rp 1.200.000,-
|
TOTAL
|
Rp 3.540.000,-
|
Biaya Produksi
Biaya
produksi yang di keluarkan dalam 1 bulan untuk 1 Ekor sapi
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Singkong
|
120 kg
|
Rp 700,-/ 1 kg
|
Rp 84.000,-
|
2
|
Kulit kacang
|
120 kg
|
Rp 500,- / 1 kg
|
Rp 60.000,-
|
3
|
POC NASA
|
1 Botol
|
Rp 31.000,- / 500 cc
|
Rp 31.000,-
|
4
|
Ampas Tahu
|
30 kg
|
Rp 10.000,- / 1 kg
|
Rp 30.000,-
|
5
|
Jerami fermentasi
|
1/4 Truck
|
Rp 500.000,- / 1 truck
|
Rp 125.000,-
|
6
|
Kosentrat sapi
|
90 kg
|
Rp 3.000,- / 1 kg
|
Rp 270.000,-
|
TOTAL
|
Rp 600.000,-
|
BIAYA TOTAL
Biaya total = biaya
pembelian sapi + biaya kandang sapi + biaya tetap + biaya produksi
= Rp 160.000.000,- + 100.000.000,- + Rp 3.540.000,- + 600.000,-
= Rp 264.440.000,-
HPP ( harga pokok pembelian
) = Pembelian sapi
= Rp 160.000.000,-
Analisis BEP
Kenaikan berat badan sapi dalam satu
hari rata-rata naik 1 kg per ekor sapi, sehingga kenaikan dalam sebulan adalah
30 kg. Dalam usaha ini memiliki 20 ekor sapi. Dengan harga Rp 40.000,- / kg ,
dalam 1 ekor sapi memperolah 30 kg x Rp 40.000,- = Rp 1.200.000,- . Sehingga
harga jual per 1 ekor sapi adalah Rp 8.000.000,- + Rp 1.200.000 = Rp 9.200.000
BEP ( break even point)
BEP dalam Rupiah = Biaya tetap / ( Kontribusi Margin
per ekor : harga per
ekor)
= 16.540.000,- / ( Rp 600.000,- : Rp 9.200.000,- )
= Rp 253.680.000,-
BEP dalam unit
= Biaya Tetap / ( harga per ekor –
biaya variable per
ekor )
= 16.540.000 / ( Rp 1.200.000,- – Rp 600.000,-)
= 28 Ekor
Jadi, BEP tercapai ketika Penjualan
Mencapai 28 ekor atau penjualan mencapai nilai Rp 253.680.000,- . Titik BEP ini
bisa bergeser karena terjadi :
1. Perubahan harga jual per unit
2. Perubahan biaya variable
3. Perubahan biaya tetap
4. Perubahan komposisi sales mix
Perhitungan Hasil Usaha
Penjualan sapi di peternakan ini di lakukan 3 bulan sekali
jadi
·
Kenaikan daging perbulan rata – rata 30 kg, harga daging 40
ribu/kg/ hidup, jadi perbulan = Rp. 1.200.00 x 20 ekor sapi x 3 bln =
Rp.288.000.000
Putra
Gembala
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2013
No
|
Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
1
|
Kas
|
170.920.000
|
|
|
2
|
Perlengkapan
|
100.000.000
|
|
|
3
|
Peralatan
|
3.540.000
|
|
|
4
|
Biaya produksi
|
120.000.000
|
|
|
5
|
Biaya beli sapi
|
160.000.000
|
|
|
6
|
Biaya tetap
|
3.540.000
|
|
|
7
|
Modal
|
|
270.000.000
|
|
8
|
Pendapatan
|
|
288.000.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
558.000.000
|
558.000.000
|
Putra Gembala
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2013
Pendapatan Rp.
288.000.000
B.
Produksi Rp. 120.000.000
B. Beli Sapi Rp. 160.000.000
B. Tetap Rp. 3.540.000
+
Total Rp.
283.540.000
Laba
Bersih Rp. 4.460.000
Putra Gembala
Laporan Perubagan Modal
Per 31 Desember 2013
Modal awal 1 Jan 2013 Rp. 270.000.000
Laba Bersih Rp. 4.460.000 +
Modal akhir 31 Des Rp. 274.460.000
Putra
Gembala
Neraca
Per 31
Desember 2013
Aktiva Passiva
Kas
Rp. 170.920.000 modal
akhir Rp.274.460.000
Peralatan Rp.3.540.000
Perlenkapan Rp.100.000.000 +
Rp.274.460.000 Rp.274.460.000
0 comments:
Post a Comment