AKUNTANSI SUMBER DANA, GIRO, DAN TABUNGAN
MAKALAH
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Akuntansi Perbankan
Dosen Pengampu
: Bpk. Surepno
Kelas : ESRB-6
Hari / Tanggal: Jum’at, 04 Maret 2016

Disusun oleh Kelompok 1 :
1.
MUH.HAQQIN NAZILI (1320210037) ESRB-6
2.
ENDAR KUSUMANING R. (1320210063) ESRB-6
3.
APRILIA NIZAR (13202100) ESR
![]() |
|||
![]() |
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / ES
TAHUN 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bank
adalah salah satu lembaga keuangan yang menjalankan operasi sebagai
intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang
kekurangan dana. Dalam menjalankan
operasinya itu bank melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Penghimpunan
dana yang berasal dari masyarakat digunakan bank untuk disalurkan kepada
masyarakat lain yang kekurangan dana.
Dana masyarakat yang dihimpun disimpan dalam rekening kredit bank karena pada dasarnya dana simpanan dari
masyarakat adalah hutang yang harus dibayar.
Berdasarkan
dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu dana
dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau deposito
berjangka serta dana dari bank lain seperti pinjaman antar bank dalam bentuk
call money, deposito berjanka dan lainnya.
Dana
dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya yang akan
dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya sebagai
hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan berkurang
disebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening permanen atau real yang
selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif.
Bank
akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai biaya bunga
pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan beragam-ragam
sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari sumber dana ?
2.
Bagaimana
memperoleh sumber dana ?
3.
Apa
pengertian dari giro ?
4.
Bagaimana
mengakuntasikan giro ?
5.
Bagaimana
cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan dan perhitungan jasa pada giro
?
6.
Apa
pengertian dari tabungan ?
7.
Apa
saja sarana yang dipakai dalam melakukan penarikan ?
8.
Bagaimana
mengakuntansikan tabungan ?
9.
Bagaimana
cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan, dan perhitungan bunga pada
tabungan ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Akuntansi
Sumber Dana Bank
1. Pengertian
Sumber Dana Bank
Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai
oleh bank dalam bentuk tunai. Uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank
tidak hanya berasal dari pemilik bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari
titipan atau penyertaan dana orang lain atau pihak lain secara
berangsur-angsur.[1]
Selain itu, sumber-sumber dana bank adalah usaha
bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai
dengan fungsi bank sebagai lembaga dimana kegiatan sehari-hari yang bergerak di
bidang keuangan. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan
dana tersebut yakni untuk kegiatan sehari-hari. Jadi pencarian sumber dana
sangat tergantung daripada tujuan dana yang digunakan untuk apa dan seberapa
besar jumlah yang dibutuhkan.
Kemampuan bank memperoleh sumber dana yang
diinginkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank dengan mempertimbangkan
beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka waktu sumber dana
serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut.
Sumber dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau
modal pinjaman dari masyarakat luas atau lembaga keuangan lainnya. Adapun jenis
sumber dana bank yaitu :[2]
a.
Dana
yang bersumber dari bank itu sendiri
b.
Dana
yang berasal dari masyarakat luas
c.
Dana
yang bersumber dari lembaga lainnya
2. Dana
Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana yang berasal
dari modal sendiri atau modal setoran dari pemegang saham. Secara garis besar
pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :
a. Setoran
modal dari pemegang saham
Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana
tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Cadangan-cadangan
bank
Maksudnya ada cadangan laba pada tahun lalu yang
tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Cadangan ini sengaja disediakan
untuk mengantisipasi laba untuk tahun yang akan datang.
c. Laba
bank yang belum dibagi atau laba ditahan
Merupakan
laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
Keuntungan dari sumber dana ini adalah tidak perlu
membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
Kerugiannya adalah waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana dalam jumlah
besar memerluka waktu yang relatif lebih lama.
3. Dana
Yang Berasal Dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting
bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika
mampu membiayai operasinya. Pencarian sumber dana ini relatif mudah jika
dibandingkan dengan sumber lainnya cuman relatif lebih mahal jika dibandingkan
dengan dana sendiri. Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank
dapat menawarkan berbagai jenis simpanan dengan mengajukan persyaratan dan
untuk mencarinya juga tidak sulit.
4. Dana
Yang Bersumber Dari Sumber Lainnya
Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika
bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana. Pencarian sumber dana ini
relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja dan digunakan untuk
membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana ini dapat
diperoleh dari :
a. Kredit
likuiditas dari Bank Indonesia
Merupakan kredit yang diberikan BI kepada bank yang
mengalami kesulitan likuiditasnya dan diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor
tertentu.
b. Pinjaman
antar bank
Pinjaman antar bank biasanya diberikan kepada
bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini
bersifat jangka pendek dengan bunga syang relatif tinggi. Pinjaman antar bank
dikenal dengan Call Money.
c. Pinjaman
dari bank-bank luar negeri
Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan
dari pihak luar negeri.
d. Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU)
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU
kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan
maupun non keuangan.[3]
B. Akuntansi
Giro
1. Pengertian
Simpanan Giro
Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari
masyarakat atau dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro atau sarana
lainnya.
Giro sangat bermanfaat bagi masyarakat yang
melakukan aktivitas usaha, karena pemegang rekening giro akan banyak
mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi usahanya. Selain itu fungsi
dari rekening giro sama dengan memiliki uang tunai. Pemilik rekening giro dapat
dengan mudah melakukan transaksi bisnisnya dengan melakukan pembayaran dengan
cek atau bilyet giro.
Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998
mendefinisikan simpanan giro adalah simpanan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Menurut Dendawijaya (2000:56) dalam pelaksanaannya,
giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut dengan rekening
koran. Jenis rekening giro dapat berupa :
a.
Rekening
atas nama perorangan
b.
Rekening
atas nama suatu badan usaha atau lembaga
c.
Rekening
bersama atau gabungan[4]
2. Akuntansi
Giro
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait
dengan transaksi yang terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening
giro dapat terjadi pada saat pembukaan, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran
kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya.
Pencatatan akuntansi giro sebagai berikut :
a.
Transaksi
rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah atau
yang ditarik
b.
Setoran
giro dapat dilakukan secara tunai maupun nontunai
c.
Bank
akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro
d.
Dalam
hal rekening giro bersaldo negatif, maka bank akan dapat memberikan kredit overdraft[5]
3. Pembukaan
Rekening Giro
Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah
dengan mengisi formulir pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank.
Syarat yang harus dimiliki calon nasabah adalah sekurang-kurangnya sebagai
berikut :
a.
Calon
nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)
b.
Memiliki
NPWP
c.
Persyaratan
lain yang ditetapkan oleh bank
d.
Jumlah
minimal setoran dan minimal saldo pengendapan
Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat
membuka simpanan giro dan melakukan setoran pertama yang jumlah setoran
minimalnya tergantung pada masing-masing bank.
4. Setoran
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
pemegang rekening giro untuk menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat
tagihan dengan maksud untuk menambah jumlah saldo rekening gironya. Setoran
dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan setoran nontunai (kliring dan
pemindahbukuan).
5. Penarikan
Penarikan merupakan transaksi penarikan atau
pengambilan atas beban rekening giro. Dari transaksi penarikan, maka saldo
rekening giro nasabah akan berkurang. Penarikan dibagi menjadi dua yaitu :
penarikan tunai (cek atau bilyet giro) dan penarikan nontunai (kliring,
pemindahbukuan).
6. Perhitungan
Jasa Giro
Bank memberikan imbalan berupa jasa giro kepada
nasabah pemilik rekening giro. Perhitungan jasa giro pada umumnya dihitung
dengan menggunakan saldo harian, karena perhitungan dengan saldo harian
merupakan perhitungan jasa giro yang sangat fair bagi nasabah maupun bank. [6]
C. Akuntansi
Tabungan
1. Pengertian
Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain :
a.
Nasabah
merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank
b.
Nasabah
dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank memberikan kemudahan dalam
hal penarikan
c.
Untuk
penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan untuk belanja
Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang
diperlukan oleh masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena tabungan merupakan
jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah. Dalam
abad modern, bank melakukan inovasi dengan menciptakan produk tabungan dengan
berbagai jenis misalnya tabungan bunga harian, tabungan pendidikan, tabungan
multiguna, tabungan rencana pendidikan, dll.[7]
2. Sarana
Penarikan Tabungan
Dalam melakukan penarikan terhadap rekening
tabungan, maka bank memberikan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk
menarik rekening tabungan, antara lain :
a.
Buku
tabungan
b.
Slip
penarikan
c.
ATM
d.
Sarana
lainnya[8]
3. Akuntansi
Tabungan
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua
transaksi yang terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan
pemindahbukuan.
Perlakukan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut
:
a.
Saldo
tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan
b.
Transaksi
tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh
penabung
c.
Setoran
tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan setoran
kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan
efektif
d.
Bank
memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank
masing-masing dan jenis tabungan.[9]
4. Pembukaan
Tabungan
Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi
nasabah tabungan. Sebelum pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan memberikan
formulir diisi lengkap, maka bank akan membuka rekening tabungan. Nasabah akan
melakukan setoran minimal sejumlah uang tertentu sebagai saldo awal rekening
tabungan. Setiap bank akan mensyaratkan adanya ketentuan tentang setoran awal
yang besarnya tergantung pada masing-masing bank dan setoran berikutnya.
5. Setoran
Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
pemegang tabungan untuk menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat
dilakukan dengan setoran tunai (slip penyetoran) maupun nontunai
(pemindahbukuan, transfer-in, setoran
kliring, dll).
6. Penarikan
Tabungan
Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang
dilakukan oleh nasabah. Adapun penarikan tabungan dilakukan dengan cara
penarikan tunai (slip penarikan dan ATM) dan nontunai (pemindahbukuan dan
transfer).
7. Perhitungan
Bunga Tabungan
Pemegang rekening tabungan akan mendapat imbalan
berupa bunga. Bunga tabungan dapat dihitung dengan berbagai metode perhitungan,
antara lain metode saldo terendah dan metode saldo rata-rata harian.
a. Metode
Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah
pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan
dengan jumlah hari dalam satu tahun.
b. Metode
Saldo Rata-rata Harian
Metode saldo rata-rata harian merupakan perhitungan
bunga yang didasarkan pada besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar
perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap hari.[10]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber-sumber
dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai
kegiatan operasinya. Sumber dana bank yaitu :
a.
Dana
yang bersumber dari bank itu sendiri
b.
Dana
yang berasal dari masyarakat luas
c.
Dana
yang bersumber dari lembaga lainnya
Akuntansi giro
merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada rekening
giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan,
setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun
penarikan kliring dan transaksi lainnya.
Akuntansi
tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan,
yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan
Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2013
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002
Ismail, Akuntansi Bank : Teori dan
Aplikasi dalam Rupiah, PrenadaMedia Group, Jakarta, 2010
0 comments:
Post a Comment