Monday, 18 July 2016

Akuntansi Sumber Dana, Giro dan Tabungan

AKUNTANSI SUMBER DANA, GIRO, DAN TABUNGAN

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Akuntansi Perbankan
Dosen Pengampu : Bpk. Surepno
Kelas : ESRB-6
Hari / Tanggal: Jum’at, 04 Maret 2016
Description: D:\PHOTO\logo stain.png









Disusun oleh Kelompok 1 :

1.                  MUH.HAQQIN NAZILI      (1320210037)              ESRB-6
2.                  ENDAR KUSUMANING R.            (1320210063)              ESRB-6
3.                  APRILIA NIZAR                  (13202100)                  ESR

 



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / ES
TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang menjalankan operasi sebagai intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang kekurangan dana.  Dalam menjalankan operasinya itu bank melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat digunakan bank untuk disalurkan kepada masyarakat lain yang kekurangan dana.  Dana masyarakat yang dihimpun disimpan dalam rekening kredit  bank karena pada dasarnya dana simpanan dari masyarakat adalah hutang yang harus dibayar.
Berdasarkan dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu dana dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau deposito berjangka serta dana dari bank lain seperti pinjaman antar bank dalam bentuk call money, deposito berjanka dan lainnya.
Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya yang akan dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya sebagai hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening permanen atau real yang selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif.
Bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai biaya bunga pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan beragam-ragam sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari sumber dana ?
2.      Bagaimana memperoleh sumber dana ?
3.      Apa pengertian dari giro ?
4.      Bagaimana mengakuntasikan giro ?
5.      Bagaimana cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan dan perhitungan jasa pada giro ?
6.      Apa pengertian dari tabungan ?
7.      Apa saja sarana yang dipakai dalam melakukan penarikan ?
8.      Bagaimana mengakuntansikan tabungan ?
9.      Bagaimana cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan, dan perhitungan bunga pada tabungan ?













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Akuntansi Sumber Dana Bank
1.      Pengertian Sumber Dana Bank
Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank dalam bentuk tunai. Uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari pemilik bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari titipan atau penyertaan dana orang lain atau pihak lain secara berangsur-angsur.[1]
Selain itu, sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga dimana kegiatan sehari-hari yang bergerak di bidang keuangan. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut yakni untuk kegiatan sehari-hari. Jadi pencarian sumber dana sangat tergantung daripada tujuan dana yang digunakan untuk apa dan seberapa besar jumlah yang dibutuhkan.
Kemampuan bank memperoleh sumber dana yang diinginkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka waktu sumber dana serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut.
Sumber dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau modal pinjaman dari masyarakat luas atau lembaga keuangan lainnya. Adapun jenis sumber dana bank yaitu :[2]
a.       Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
b.      Dana yang berasal dari masyarakat luas
c.       Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
2.      Dana Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana yang berasal dari modal sendiri atau modal setoran dari pemegang saham. Secara garis besar pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :
a.      Setoran modal dari pemegang saham
Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b.      Cadangan-cadangan bank
Maksudnya ada cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba untuk tahun yang akan datang.
c.       Laba bank yang belum dibagi atau laba ditahan
Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
Keuntungan dari sumber dana ini adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. Kerugiannya adalah waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana dalam jumlah besar memerluka waktu yang relatif lebih lama.

3.      Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya. Pencarian sumber dana ini relatif mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya cuman relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan dana sendiri. Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan dengan mengajukan persyaratan dan untuk mencarinya juga tidak sulit.
4.      Dana Yang Bersumber Dari Sumber Lainnya
Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja dan digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana ini dapat diperoleh dari :
a.      Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
Merupakan kredit yang diberikan BI kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya dan diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.
b.      Pinjaman antar bank
Pinjaman antar bank biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga syang relatif tinggi. Pinjaman antar bank dikenal dengan Call Money.
c.       Pinjaman dari bank-bank luar negeri
Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
d.      Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.[3]

B.     Akuntansi Giro
1.      Pengertian Simpanan Giro
Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat atau dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro atau sarana lainnya.
Giro sangat bermanfaat bagi masyarakat yang melakukan aktivitas usaha, karena pemegang rekening giro akan banyak mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi usahanya. Selain itu fungsi dari rekening giro sama dengan memiliki uang tunai. Pemilik rekening giro dapat dengan mudah melakukan transaksi bisnisnya dengan melakukan pembayaran dengan cek atau bilyet giro.
Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 mendefinisikan simpanan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Menurut Dendawijaya (2000:56) dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Jenis rekening giro dapat berupa :
a.       Rekening atas nama perorangan
b.      Rekening atas nama suatu badan usaha atau lembaga
c.       Rekening bersama atau gabungan[4]

2.      Akuntansi Giro
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya. Pencatatan akuntansi giro sebagai berikut :
a.       Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah atau yang ditarik
b.      Setoran giro dapat dilakukan secara tunai maupun nontunai
c.       Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro
d.      Dalam hal rekening giro bersaldo negatif, maka bank akan dapat memberikan kredit overdraft[5]

3.      Pembukaan Rekening Giro
Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi formulir pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank. Syarat yang harus dimiliki calon nasabah adalah sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a.       Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)
b.      Memiliki NPWP
c.       Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank
d.      Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan
Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro dan melakukan setoran pertama yang jumlah setoran minimalnya tergantung pada masing-masing bank.

4.      Setoran
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk menambah jumlah saldo rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan setoran nontunai (kliring dan pemindahbukuan).

5.      Penarikan
Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban rekening giro. Dari transaksi penarikan, maka saldo rekening giro nasabah akan berkurang. Penarikan dibagi menjadi dua yaitu : penarikan tunai (cek atau bilyet giro) dan penarikan nontunai (kliring, pemindahbukuan).
6.      Perhitungan Jasa Giro
Bank memberikan imbalan berupa jasa giro kepada nasabah pemilik rekening giro. Perhitungan jasa giro pada umumnya dihitung dengan menggunakan saldo harian, karena perhitungan dengan saldo harian merupakan perhitungan jasa giro yang sangat fair bagi nasabah maupun bank. [6]

C.    Akuntansi Tabungan
1.      Pengertian Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain :
a.       Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank
b.      Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank memberikan kemudahan dalam hal penarikan
c.       Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan untuk belanja
Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang diperlukan oleh masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena tabungan merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah. Dalam abad modern, bank melakukan inovasi dengan menciptakan produk tabungan dengan berbagai jenis misalnya tabungan bunga harian, tabungan pendidikan, tabungan multiguna, tabungan rencana pendidikan, dll.[7]

2.      Sarana Penarikan Tabungan
Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka bank memberikan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menarik rekening tabungan, antara lain :
a.       Buku tabungan
b.      Slip penarikan
c.       ATM
d.      Sarana lainnya[8]

3.      Akuntansi Tabungan
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
Perlakukan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut :
a.       Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan
b.      Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh penabung
c.       Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan setoran kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan efektif
d.      Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank masing-masing dan jenis tabungan.[9]

4.      Pembukaan Tabungan
Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah tabungan. Sebelum pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan memberikan formulir diisi lengkap, maka bank akan membuka rekening tabungan. Nasabah akan melakukan setoran minimal sejumlah uang tertentu sebagai saldo awal rekening tabungan. Setiap bank akan mensyaratkan adanya ketentuan tentang setoran awal yang besarnya tergantung pada masing-masing bank dan setoran berikutnya.

5.      Setoran Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang tabungan untuk menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat dilakukan dengan setoran tunai (slip penyetoran) maupun nontunai (pemindahbukuan, transfer-in, setoran kliring, dll).

6.      Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh nasabah. Adapun penarikan tabungan dilakukan dengan cara penarikan tunai (slip penarikan dan ATM) dan nontunai (pemindahbukuan dan transfer).

7.      Perhitungan Bunga Tabungan
Pemegang rekening tabungan akan mendapat imbalan berupa bunga. Bunga tabungan dapat dihitung dengan berbagai metode perhitungan, antara lain metode saldo terendah dan metode saldo rata-rata harian.
a.      Metode Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari dalam satu tahun.

b.      Metode Saldo Rata-rata Harian
Metode saldo rata-rata harian merupakan perhitungan bunga yang didasarkan pada besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo tabungan setiap hari.[10]




























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber dana bank yaitu :
a.       Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
b.      Dana yang berasal dari masyarakat luas
c.       Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan, setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya.
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.















DAFTAR PUSTAKA

Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2013
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002
Ismail, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, PrenadaMedia Group, Jakarta, 2010






[1] Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2013, hlm. 90
[2] Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm. 61-62
[3] Ibid, hlm. 63-66
[4] Ismail, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, PrenadaMedia Group, Jakarta, 2010, hlm. 28
[5] Ibid,hlm. 28-29
[6] Ibid, hlm. 29-41
[7] Ibid, hlm. 48
[8] Ibid, hlm. 49
[9] Ibid, hlm. 50
[10] Ibid, hlm. 50-60

0 comments:

Post a Comment

Komentar