Sunday, 6 March 2016

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Macam Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri yang memengaruhi kegiatan organisasi.
Macam – macam lingkungan dikelompokkan menjadi :
1)      Lingkungan yang berpengaruh langsung atau direct action element terhadap operasi bisnis.
Lingkungan ini meliputi :
a.       Konsumen
b.      Supplier ( penyedia bahan baku )
c.       Pesaing
d.      Organisasi pekerja
e.       Media
f.       Institusi keuangan
g.      Group pemerhati khusus
h.      Pemerintah
            Kegiatan operasional bisnis akan di pengaruhi langsung dari lingkungan tersebut di atas. Lingkungan ini di sebut juga sebagai lingkungan mikro dan di sebut juga external stakeholders.
2)      Lingkungan yang tidak berpengaruh  langsung atau in – direct action element terhadap operasi bisnis.
Lingkungan ini meliputi :
a.       Linkungan ekonomi yaitu  kondisi sistem ekonomi yang terjadi dan yang akan terjadi pada tempat perusahaan tertentu beroperasi, missalnya : pertumbuhan, inflasi, krisis ekonomi, penghasilan masyarakat dan sebagainya.
b.      Lingkungan politik yaitu kondisi dan sikap para pemimpin dan para wakil rakyat pembuat peraturan perundangan.
c.       Lingkungan social budaya yaitu kondisi dari sikap, keinginan, pengharapan, pendidikan, adat istiadat, agama dan hal- hal lain dari masyarakat.
d.      Lingkungan teknologi yaitu kondisi dari perkembangan pengetahuan yang di miliki oleh manusia mengenai cara – cara melakukan sesuatu.
e.       Lingkungan alam yaitu kondisi tersedianya bahan – bahan dari alam untuk input produksi.
f.       Lingkungan hukum yaitu kondisi adanya aturan perundangan yang berisi larangan – larangan, syarat – syarat hokum untuk suatu tindakan.
g.      Lingkungan etika yaitu kumpulan mengenai norma – norma praktis tentang kelakuan pribadi yang di terima masyarakat umum.
h.      Lingkungan internasional yaitu segala kondisi yang berada di luar wilayah Negara.
            Lingkungan ini akan mempengaruhi operasinal organisasi bisnis secara tidak langsung .

B.     faktor ekonomi pengaruhi kinerja bisnis
Kinerja kebannyakan bisnis di pengaruhi oleh tiga faktor ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi,inflasi dan tingkat suku bunga. Di bawah ini akan kami jelaskan tentang ketiga hal tersebut.
1)      Pertumbuhan ekonomi
            Kondisi ekonomi merefleksikan kondisi bisnis nyata. Apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka konsumsi dan permintaan cenderung meningkatdan mendorong penerimaan perusahaan, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi dan permintaan menurun dan mengurangi penerimaan perusahaan. Besaran sensitifitas atas pertumbuhan ekonomi tiap-tiap industri berbeda. Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu mencermati situasi dan kondisi ekonomi. Manajemen perlu bersikap antisipatif terhadap peluang dan ancaman lingkungan makro khususnya pertumbuhan  ekonomi.

Ø  Indicator pertumbuhan ekononomi

a)      Produk domestic bruto (PDB )
            Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah total produk yang dihasilkan semua pihak yang berada dalam wilayah nasional suatu negara, baik sebagai warga negara maupun bukan. Dalam perhitungan PDB akan dimasukkan semua output, baik yang dihasilkan oleh warga negara maupun warga negara asing yang.
            Pertumbuhan PDB memiliki pengaruh kuat terhadap dunia bisnis. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang selanjutnya akan mendorong daya beli. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan meningkatkan peluang bisnis, meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. Sebaliknya jika PDB rendah maka akan berdampak negatif terhadap dunia bisnis.
b)      Tingkat penganguran
Indicator pengangguran yang bermacam – macam sebaiknya di monitor kerena dapat memberikan indikasi apakah kondisi ekonomi mengalami perubahan atau tidak.
Empat tipe penganguran adalah sebagai berikut :
a.       Pengangguran karena friksi (penganguran natural ) yaitu orang yang menganggur karena menunggu pekerjaan yang lainnya.
b.      Pengangguran musiman yaitu orang ynag jasanya tidak di perlukan dalam beberapa musim.
c.       Pengangguran siklis yaitu orang yang menganggur karena kondisi ekonomi yang buruk.
d.      Pengangguran structural yaitu orang yang menganggur karena tidak mempunyai keterampilan yang cukup.
2)      Inflasi
            Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi berdampak terhadap menurunnya daya beli dan konsumsi masyarakat. Penyebab Inflasi dapat dibedakan menjadi:
1. Cost-push inflation (market power inflation): Tingginya harga disebabkan oleh tingginya biaya.
2. Demand-pull inflation: Tingginya harga disebabkan oleh kuatnya permintaan pelanggan atas produk
            Selain itu inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
3)      Tingkat suku bunga
            Permintaan atas barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor suku bunga. Peningkatan suku bunga cenderung merubah pola konsumsi. Konsumsi cenderung menurun dan menabung cenderung meningkat. Dari sisi perusahaan, peningkatan suku bunga mendorong biaya meningkat dan pada akhirnya harga jual juga meningkat. Perubahn dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan karena pinjaman yang di minta oleh bank atau kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
Ketiga faktor di atas dapat di lihat dari gambar berikut :
C.    Faktor Ekonomi Pengaruhi Harga Pasar

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar yaitu :
a.       Pendapatan konsumen
            Pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa yang dapat di beli oleh individu. Suatu pertumbuhan ekonomi tingkat tinngi mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen. Apabila pendapatan konsumen naik, mereka mungkin minta kuantitas lebih besar dari barang dan jasa tertentu yaitu , jadwal permintaan untk berbagai barang dan jasa mungkin tergeser keluar sebagai reaksi pendapatan yang lebih tinggi, yang dapat mengakibatkan harga lebih tinggi.
            Sebaliknya, ketika tingkat pendapatan konsumen menurun, mereka mungkin minta kuantitas yang lebih kecil untukk produk tertentu. Misalnya, pada 1990an ,tingkat pendapatan rata – rata di amerika turun secara substansial dalam area tertentu di mana perusahaan mengandalkan kontrak pemerintah ( seperti membangun peralatan misil dan sebagainya ). Pemerintah federal memotong semua pengeluaran seperti ini yang berakibat pekerjaan berkuarang dalam area tertentu di Negara ini. Bersamaan dengan pendapatan menurun, permintaan untuk rumah baru dalam area ini juga turun, menyebabkan surplus rumah baru. Perusahaan yang sedang membangun rumah baru di paksa untuk menurunkan harganya karena ada surplus. Jadi intinya adalah Apabila pendapatan konsumen naik, maka  permintaan akan barang./jasa akan naik yang mengakibatkan harga lebih tinggi. Sebaliknya jika pendapatan konsumen menurun, maka permintaan untuk produk tertentu menurun.

b.      Preferensi konsumen
            Sejak preferensi konsumen untuk suatu produk berubah,kuantitas permintaan produk oelh konsumen juga berubah. Ada banyak contoh produk yang harganya naik sebagai reaksi permintaan naik.
            Apabila produk menjadi kurang terkenal,permintaan untuk produk berkurang.akibatnya surplus mungkin memaksa perusahaan menurunkan harganya untuk menjual apa yang mereka hasilkan. Misalnya, ketika pakean tertentu menjadi kurang terkenal, pabrik pakaian menjual pakaian ini dengan harga diskon untuk menghilangkan surplusnya. Jadi intinya adalah Apabila selera konsumen untuk suatu produk berubah, maka kuantitas permintaan produk oleh konsumen juga berubah, yang mempengaruhi harga jual.

c.       Biaya produksi
            Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga adalah perubahan dalam biaya produksi. Ketika perusahaan mengalami biaya lebih rendan, mereka bersedia menawarkan (memproduksi ) lebih untuk harga tertentu. Ini mengakibatkan suatu surplus produk,memaksa perusahaan menurunkan harga supaya dapat menjual semua yang mereka produksi.misalnya harga compact disc music telah menurun setiap tahun sejak pertama kali di perkenalkan .
            Ketika biaya perusahan naik akibat sebaliknya akan terjadi misalnya perusahan asuransi yang telah menerima asuransi south florida homes di permulaan tahun 1990 mengalami biaya tinggi sesudah adanya hurricane Andrew .beberapa perusahan ini memutuskan tidak lagi menawarkan jasa asuransi di florida selatan.perusahaan perusahaan yang masih bersedia memberikan asuransi dapat menaikkan harga mereka. Dalam kondisi biaya lebih rendah, perusahaan memproduksi lebih yang mengakibatkan surplus produk dan memaksa perusahaan menurunkan harga agar produk dapat terjual.  Ketika biaya perusahaan naik, maka akibat sebaliknya akan terjadi.

D.    Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal Pada Kondisi Ekonomi
            Pemerintah dapat mempengaruhi bisnis dengan menerapkan peraturan atau dengan membuat kebijakan yang mempengaruhi kondisi ekonomi, yaitu  Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
         Kebijakan Moneter 
            kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu.

            Kebijakan Moneter oleh Pemerintah  dapat mempengaruhi tingkat suku bunga sehingga berpengaruh juga pada biaya produksi yaitu apabila modal kerja dibiayai dengan dana pinjaman sehingga harga perubah naik  atau turun  yang akan mempengaruhi harga pasar  yang pada gilirannnya berpengaruh terhadap tingkat permintaan dan penawaran dan juga apabila konsumen mempergunakan dana pinjaman untuk pembelian, maka perubahan suku bunga akan mempengaruhi tingkat permintaan.
         Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut, atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. Beberapa kebijakan fiscal yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi yaitu sebagai berikut :
¨      Kebijakan Fiskal terhadap tingkat pajak pribadi, dapat mempengaruhi perilaku pengeluaran konsumen. Demikian juga terhadap pajak korporasi yang mempengaruhi pendapatan perusahaan.
¨      Kebijakan pajak cukai terhadap barang  tertentu akan mempengaruhi biaya produksi yang akan dibebankan kedalam harga produk.
¨      Kebijakan fiskal mempengaruhi penerimaan negara,  yang apabila lebih kecil dari pada pengeluaran akan terjadi  defisit anggaran belanja.  Jika defisit anggaran  ditutup dengan dana pinjaman, maka permintaan akan dana akan tinggi yang akan mengakibatkan naiknya tingkat suku bunga.















Berikut adalah gambar skema kebijakan pemerintah mempengaruhi kinerja bisnis












BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

 Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal hal mengenai keadaan eksternal yang dapat berpengaruh terhadap perusahaan, Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat suku bunga. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar yaitu pendapatan konsumen,prefensi konsumen,dan biaya produksi. Selain itu Pemerintah juga  dapat mempengaruhi bisnis dengan menerapkan peraturan atau dengan membuat kebijakan yang mempengaruhi kondisi ekonomi, yaitu Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff.2001. Pengantar Bisnis,Edisi 1.Jakarta : Salemba Empat

Basri. 2005. Bisnis Pengantar, Edisi pertama. Yogyakarta : BPFE

0 comments:

Post a Comment

Komentar